widget

Anda ingin membuat buat Buku Tamu seperti ini?
Klik di sini

This is default featured post 1 title

PERJALANAN KE ACEH TENGGARA MENYALURKAN SUMBANGAN UNTUK KORBAN BANJIR BANDANG.

This is default featured post 2 title

PESERTA DARI ACEH LK-II HmI Cab. BANDUNG BERTEMPAT DI KAMPUS UNISBA BANDUNG.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Friday, November 30, 2012

Analisis dan Perancangan Berorientasi Objek

Pemrograman berorientasi objek pertama-tama dibicarakan pada akhir tahun 1960 menggunakan bahasa SIMULA. Pada tahun 1970, bahasa pemrograman Smaltalk dikembangkan oleh Xerox PARC. Pada saat itu sebagian lain dari dunia menggunakan COBOL dan FORTRAN dengan metode dekomposisi fungsional. Perubahan terjadi selama beberapa dekade sampai dikenalnya faktor utama, yaitu:

- Konsep dasar berorientasi objek
       Konsep dasar pendekatan berorientasi objek mencapai kematangan. Pada umumnya, perhatian pada masalah coding telah berubah menjadi masalah analisa dan desain.

- Teknologi dasar pembangunan sistem
       Gagasan tentang coding sangat dipengaruhi oleh bahasa pemrograman yang tersedia. Sangat sulit memikirkan pemrograman terstruktur bila yang tersedia adalah Assembler, tetapi lebih mudah bila menggunakan Pascal.

Thursday, November 29, 2012

Tips Sebelum Kuliah Pagi Menurut Kanda Rahmadi M. Ali



Mari kita ambil contoh kuliah pagi, pukul 07.00 WIB. Ada beberapa hal yang sering dijadikan alasan bagi mahasiswa agar tidak berangkat kuliah pagi, dalam kasus ini, saya ambil contoh mahasiswa Teknik, yang secara langsung sering saya jumpai.

Beberapa faktor kemalasan berangkat kuliah pagi bagi mahasiswa :
1. Cuaca
Cuaca sering dijadikan alasan bagi para mahasiswa pad umumnya agar tidak masuk kuliah pagi,entah karena saat pagi turun hujan dengan tiba-tiba, atau malam sebelumnya hujan, sehingga pagi menjadi dingin. Padahal di dunia yang sudah modern ini banyak alat-alat yang bisa melindungi kita dari hujan. contoh : ponco atau jas hujan.
2. Tugas
Sungguh tidak etis memang ketika tugas dijadikan kambing hitam kemalasan untuk tidak kuliah.
3. Malas
Sampe detik ini,belum ada Dokter terhebat dan teknologi tercanggih apapun yang bisa menyembuhkan penyakit ini.

Tips agar tidak malas kuliah pagi :
1. Jangan tidur larut
2. Selesaikan tugas pada waktunya. (bukan pada waktunya deadline)
3. Bangun pagi, beribadah.
4. Usahakan mandi pagi kira-kira 1 jam sebelum kuliah dimulai. Agar tidak tergesa-gesa.
5. Sarapan atau paling tidak minum kopi.
Menurut penelitian,sarapan dapat meningkatkan konsentrasi, dan zat caffein dalam kopi dapat meningkatkan daya ingat.
6. Setelah semua persiapan di atas selesai dikerjakan hal selanjutny yang harus dilakukan adalah.
"TIDUR LAGI"

Selamat mencoba dan jadilah mahasiswa penerus bangsa :)


Kanda Rahmadi M. Ali ST.MT

Monday, November 26, 2012

Cara Menghitung Tubuh Gemuk atau Kurus

Saat ingin menurunkan berat badan, seseorang diharuskan untuk menghitung berapa indeks massa tubuhnya (BMI). Karena hasil dari perhitungan BMI ini bisa menentukan apakah seseorang sudah ideal, kurus atau termasuk kelebihan berat badan.

Cara untuk menghitung nilai indeks massa tubuh berdasarkan nilai tinggi dan berat badan yang dimiliki. Perhitungan ini berlaku sama untuk laki-laki maupun perempuan.

Seperti dikutip dari BBC, cara menghitungnya dengan mengkuadratkan nilai tinggi badan (dalam satuan meter). Lalu nilai berat badan (dalam satuan kilogram) dibagi hasil kudrat dari tinggi badan tersebut.

Misalnya seseorang perempuan berusia 30 tahun memiliki berat badan 60 kg dan tinggi badan 160 cm (1,6 meter). Cara menghitungnya pertama kali mengkuadratkan tinggi badan 1,6 X 1,6 hasilnya 2,56. Lalu nilai berat badan dibagi hasil perkalian dari tinggi badan yaitu 60 : 2,56 hasilnya 23,43. Berarti nilai BMI dari perempuan tersebut sebesar 23,43 dan masuk ke dalam kelompok ideal/normal.

Kategori BMI adalah:
1. Nilai indeks massa tubuh kurang dari 19 tergolong ke dalam kelompok kurus.
2. Nilai 19-24,9 masuk ke dalam kelompok ideal.
3. Nilai antara 25-29,9 masuk kelompok kelebihan berat badan (gemuk).
4. Jika mencapai nilai 30 atau lebih maka orang tersebut masuk ke dalam kelompok obesitas.

Risiko kesehatan akan bertambah besar jika seseorang memiliki nilai indeks massa tubuh 25 atau lebih. Karena akan semakin besar kemungkinan orang tersebut terkena penyakit jika tidak diimbangi dengan pola hidup sehat dan berolahraga.

Risiko kesehatan yang kemungkinan dimiliki oleh orang dengan nilai indeks massa tubuh di atas 25 adalah tekanan darah tinggi, kolesterol, penyakit jantung, stroke, diabetes, arthritis, sakit pinggang atau juga berhubungan dengan psikologisnya.

Bagi yang memiliki indeks massa tubuh besar tidak ada salahnya untuk mulai melakukan diet yang sehatdengan mengurangi asupan kalori, perbanyak aktivitas fisik, menerapkan pola hidup yang sehat atau dengan berkonsultasi ke dokter gizi.

BMI merupakan salah satu alat untuk mengetahui apakah seseorang perlu melakukan diet atau tidak, tapi BMI ini hanya untuk melihat kelebihan berat badan akibat lemak. Jadi untuk orang yang berotot, atletis, ibu hamil, pembacaan BMI mungkin akan kurang tepat

Sunday, November 25, 2012

Gerakan Mahasiswa dan Organisasi Kemahasiswaan Era 1990-an



Oleh Rahmadi M. Ali
Sebuah gerakan mahasiswa tidak akan lahir dalam situasi vakum. Dinamisasi merupakan syarat yang tak bisa dihindarkan ketika mahasiswa menuntut kembali peran politiknya dalam interaksi politik nasional. Relevansi mempertanyakan peran mahasiswa Indonesia memang tepat pada waktunya, saat depolitisasi hampir mencapai titik jenuh. Situasi yang berubah ditandai menaiknya tuntutan demokratisasi dan hak-hak asasi manusia mempercepat pergeseran-pergeseran kekuasaan di tingkat elit serta mempertinggi kesadaran rakyat pada umumnya tentang what's going on in this country.
Titik jenuh depolitisasi kampus memang harus terjadi. Lebih dari sepuluh tahun mahasiswa berada dalam penjara ketidakterlibatan politik yang menyebabkan putusnya akar gerakan mahasiswa sebelum nya. Keadaan ini merupakan konsekuensi logis dari kekalahan-kekalahan beruntun gerakan mahasiswa sejak 1970-an.

Friday, November 23, 2012

E-paper Plastik Fleksibel Pertama di Dunia dari LG


E-paper Plastik Fleksibel Pertama di Dunia akhirnya diluncurkan dan akan diproduksi secara masal. LG sebagai perusahaan besar pembuat display elektronik, meluncurkan produk e-paper plastik fleksibel pertama yang akan diproduksi secara masal, rencananya plastic electronic paper display (EPD) ini akan digunakan pada perangkat Elektronik Book (E-Book). Dengan spesifikasi XGA 6 inch, resolusi 1024x768, e-ink, E-paper plastik atau EPD ini diharapkan akan merevolusi pasar E-book menjadi lebih canggih dalam fungsi dan desainnya.
E-paper Plastik Fleksibel LG
E-paper Plastik Fleksibel LG

E-paper Plastik Fleksibel Pertama dari LG ini akan menghadirkan sensasi membaca display elektronik seperti membaca kertas tipis. EPD ini berukuran 0,7 mm atau 1/3 lebih tipis dari EPD berbahan kaca, atau kira-kira setebal plastik pelindung display handphone.
Untuk ketersediaan E-paper Plastik LG ini secara masal pertama kali akan disuplai ke perusahaan ODM di China baru kemudian disebarkan ke Eropa dan Amerika pada bulan depan, untuk Indonesia sendiri kemungkinan akan mengikutinya sekitar satu atau dua bulan kedepan.

Tuesday, November 20, 2012

Printer Tiga Dimensi Markerbot Think-O-Matic

Printer Tiga Dimensi Markerbot Think-O-Matic pertama kali diperkenalkan dalam acara CES 2011 di Las Vegas. Printer tiga dimensi ini dibuat dalam ukuran seperti printer biasa, dapat dihubungkan langsung ke PC via USB untuk membentuk objek atau gambar tiga dimensi yang sudah disiapkan sebelumnya dalam bentuk model tiga dimensi yang dapat dibuat dengan bantuan program-program tiga dimensi seperti autocad, 3DMax dll.  Printer tiga dimensi ini dipasarkan dengan kisaran harga 1.225 USD.


Printer Tiga Dimensi

Thursday, November 15, 2012

Chris John Ingin Jadi Promotor Tinju

Lhokseumawe - Pemegang gelar Super Champion kelas bulu WBA, Chris John, berkeinginan menjadi promotor saat sudah tidak lagi menjadi petinju pada usia 35 tahun.
"Keinginan saya setelah tidak menjadi petinju adalah menjadi promotor dan tentu saja berharap mendapat dukungan dari Craig Christian (pelatih sekaligus manajernya) dan juga Pak Okto (Raja Sapta Oktohari)," kata Chris John di Semarang, Jawa Tengah, Senin (3/12/2012).
Menurut petinju dengan rekor bertarung 48 kali menang (22 di antaranya dengan KO) dan dua kali seri tersebut, sebenarnya banyak petinju berbakat yang dimiliki Indonesia sekarang. Akan tetapi, lanjut petinju dengan julukan "The Dragon" itu, mereka belum mendapatkan kesempatan untuk melangkah lagi.
"Bukan tidak mungkin nantinya Indonesia tidak hanya memiliki dua juara dunia saja, tetapi bisa lebih," katanya.
Sekarang Indonesia memiliki dua juara dunia di dunia tinju, yaitu Chris John (kelas bulu WBA) dan Daud Yordan (kelas bulu IBO).
Chris John akan gantung sarung tinju saat usia 35 tahun (kelahiran 14 September 1979) sehingga masih memiliki waktu dua tahun untuk mempertahankan gelarnya tersebut.
Ayah dua putri (Maria Luna Ferisha dan Maria Rosa Christiani) tersebut sudah sembilan tahun lebih memegang gelar juara dunia setelah merebutnya dari tangan petinju Kolombia, Oscar Leon, melalui pertarungan ad-interim di Bali, 26 September 2003.
"Saya ingin saat pensiun dari tinju nanti masih berada di puncak prestasi. Saya tetap ingin yang terbaik saat mengakhiri dunia tinju," ujarnya.
Ketika ditanya aktivitasnya seusai mempertahankan gelar ke-17 dengan mengalahkan petinju Thailand, Chonlatarn Piriyapinyo, di Singapura, 9 November 2012, dia mengatakan bahwa dirinya tetap menjalani latihan ringan untuk menjaga kebugaran tubuh.
"Setiap pagi saya joging di Tri Lomba Juang untuk menjaga kebugaran tubuh. Saya tetap menjalani latihan ringan sambil menunggu jadwal pertarungan berikutnya," kata suami mantan atlet wushu Jateng, Anna Maria Megawati, itu.
Ia mengatakan, sampai kini memang belum ada pemberitahuan dari pelatih Craig Christian untuk kembali menjalani latihan di Sasana Herry’s Gym di Perth, Australia.
"Saya belum diberi tahu soal itu, biasanya kalau pertarungan sudah dekat saya akan dikabari untuk berlatih di sana," katanya.

Monday, November 12, 2012

Revitalisasi Pelayanan Publik

Oleh Rudi Ismawan

PELAYANAN publik di Indonesia saat ini masih sangat rendah tingkat partisipasinya. Pelayanan publik bukanlah suatu wacana yang baru, namun fakta menunjukkan bahwa terdapat masalah penting dalam penyelenggaraan pelayanan publik, yaitu: Pertama, meningkatnya indikasi-indikasi diskriminasi pelayanan dalam penyelenggaraan. Hal ini terjadi karena kuatnya faktor afiliasi politik, jaringan etnik, oligarkis, dan agama sehingga amat dipengaruhi hubungan keseimbangan pelayanan. Persoalan semacam ini tetap marak walaupun telah diberlakukan UU Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dari KKN yang secara tegas menyatakan keharusan adanya kesamaan pelayanan, bukannya diskriminasi.

Kedua, tidak adanya kepastian biaya dan waktu pelayanan. Ketidakpastian ini sering menjadi penyebab munculnya KKN, sebab para pengguna jasa cenderung memilih menyogok dengan biaya tinggi kepada penyelenggara pelayanan untuk mendapatkan kepastian dan kualitas pelayanan,dan; Ketiga, rendahnya tingkat kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik. Ini merupakan konsekuensi logis dari adanya diskriminasi pelayanan dan ketidakpastian tadi.

 Lingkaran birokrasi
Optimalisasi pelayanan publik yang dilakukan oleh penyelenggara pelayanan publik bukanlah pekerjaan mudah seperti halnya membalikkan telapak tangan, mengingat pembaruan tersebut menyangkut pelbagai aspek yang telah membudaya dalam lingkaran birokrasi pemerintahan kita. Di antara beberapa aspek tersebut adalah kultur birokrasi yang tidak kondusif yang telah lama mewarnai pola pikir birokrat sejak era kolonial dulu. Prosedur dan etika pelayanan yang berkembang dalam birokrasi kita sangat jauh dari nilai-nilai dan praktik yang menghargai warga bangsa sebagai warga negara yang berdaulat. Prosedur pelayanan, misalnya, tidak dibuat untuk mempermudah pelayanan, tetapi berbelit-belit dan rumit.

Di samping itu, kendala infrastruktur organisasi yang belum mendukung pola pelayanan prima yang diidolakan. Hal ini terbukti dengan belum terbangunnya kaidah-kaidah atau prosedur-prosedur baku pelayanan yang memihak publik serta standar kualitas minimal yang semestinya diketahui publik selaku konsumennya di samping rincian tugas-tugas organisasi pelayanan publik secara komplit. Standard Operating Procedure (SOP) pada masing-masing service provider belum diidentifikasi dan disusun sehingga tujuan pelayanan masih menjadi pertanyaan besar. Akibatnya, pihak penyedia pelayanan dapat bertindak semaunya tanpa merasa bersalah (guilty feeling) kepada masyarakat.

Sebenarnya perdebatan mengenai optimalisasi pelayanan publik oleh penyelenggara pelayanan publik telah lama berkembang dalam studi administrasi publik. Sejak beberapa dekade lalu, polemik sudah terjadi di kalangan para pakar mengenai cara untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan efisien, tanggap, dan akuntabel. Gagasan revitalisasi public government yang dicetuskan oleh David Osborne dan Ted Gaebler (1992) adalah gagasan mutakhir yang mengkritisi dan memperbaiki konsep-konsep dan teori-teori klasik tersebut untuk optimalisasi pelayanan publik.

Buruknya pelayanan publik ini dibuktikan dengan menurunya kualitas pendidikan, sekolah-sekolah di negeri Indonesia adalah yang terburuk di antara negara-negara maju. Sistem pemeliharaan kesehatan tidak terkendali. Pengadilan dan rumah tahanan begitu sesak, sehingga banyak narapidana menjadi bebas. Banyak kota dan negara bagian yang dibanggakan pailit dengan defisit multi-milyaran dolar sehingga ribuan pekerja diberhentikan dari kerja.

 Semakin penting
Dalam konteks negara modern, pelayanan publik telah menjadi lembaga dan profesi yang semakin penting. Ia tidak lagi merupakan aktivitas tanpa payung hukum, gaji dan jaminan sosial yang memadai, sebagaimana terjadi di banyak Negara berkembang pada masa lalu. Sebagai sebuah lembaga, pelayanan publik menjamin keberlangsungan administrasi negara yang melibatkan pengembangan kebijakan pelayanan dan pengelolaan sumberdaya yang berasal dari dan untuk kepentingan publik. Sebagai profesi, pelayanan publik berpijak pada prinsip-prinsip profesionalisme dan etika seperti akuntabilitas, efektifitas, efisiensi, integritas, netralitas, dan keadilan bagi semua penerima pelayanan.

Menguatnya embusan globalisasi, demokratisasi, dan desentralisasi membawa peluang sekaligus tantangan tersendiri bagi pelayanan publik, khususnya pelayanan sosial bagi masyarakat dengan kebutuhan khusus. Kebijakan publik adalah keputusan-keputusan yang mengikat bagi orang banyak pada tataran strategis atau bersifat garis besar yang dibuat oleh pemegang otoritas publik. Sebagai keputusan yang mengikat publik maka kebijakan publik haruslah dibuat oleh otoritas politik, yakni mereka yang menerima mandat dari publik atau orang banyak, umumnya melalui suatu proses pemilihan untuk bertindak atas nama rakyat banyak.

Selanjutnya, kebijakan publik akan dilaksanakan oleh administrasi negara yang di jalankan oleh birokrasi pemerintah. Fokus utama kebijakan publik dalam Negara modern adalah pelayanan publik, yang merupakan segala bentuk jasa pelayanan, baik dalam bentuk barang maupun jasa publik yang pada prinsipnya menjadi tanggung jawab dan dilaksanakan oleh negara untuk mempertahankan atau meningkatkan kualitas kehidupan orang banyak.

Peran masyarakat serta pentingnya lembaga pengawas independen terhadap pelayanan publik saat ini menunjukan masih begitu kuatnya dominasi kekuasaan khususnya birokrasi, di mana dalam praktiknya, peyelenggara negara sering menunjukkan kebiasaan yang tidak baik. Posisi seperti ini cenderung menjadikan penyelenggara Negara tidak melayani tetapi minta dilayani, rakyat menjadi menjadi korban, menjadi abdi penyelenggara Negara, serta tidak adanya tolak ukur yang jelas mengenai pemberian pelayanan kepada masyarakat. Keseluruhan factor ini terjadi dikarenakan kurang optimalnya fungsi pengawasan yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pengawas yang ada

 Lembaga Ombudsman
Dengan lahirnya UU Nomor 37 Tahun 2008 tentang Lembaga Ombudsman RI yang merupakan lembaga Negara yang mempunyai kewenangan mengawasi penyelenggaraan pelayan publik baik yang diselenggarakan oleh peyelenggara Negara dan pemerintahaan termasuk yang diselenggarakanoleh BUMN atau BUMD dan BHMN serta badan swasta atau perseorangan yang diberi tugas menyelenggarakan pelayanan publik tertentu yang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari APBN atau APBD.

Diharapkan perbaikan pelayanan publik yang baik dapat segera dibenahi, agar hak dasar bagi setiap warga Negara dalam hal mendapatkan pelayanan atas barang, jasa dan administratif sebagaimana yang diamanahkan UU dapat terwujud, sehingga tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara bisa terhindar dari praktik KKN serta mampu menjamin kesejahteraan dan kepastian hukum yang berkeadilan bagi masyarakat.

* Rudi Ismawan, Mantan Ketua Umum IMM Aceh, dan Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia (UI) Jakarta. Email: roedie_80@yahoo.co.id

Friday, November 9, 2012

Membangun Perpustakaan Ramah Anak

Oleh Muhammad Irfan Redha

MARI belajar dari Negara tetangga kita, Malaysia. Mereka sengaja berguru ke Indonesia untuk memperbaiki kualitas guru mereka, namun sekarang marilah kita lihat bagaimana majunya Negara tetangga kita itu? Mari kita belajar lagi dari Jepang. Saat Hiroshima dan Nagasaki hancur lebur oleh bom atom yang dijatuhkan AS dan sekutunya pada 1945, yang ditanya oleh sang Kaisar, bukan jumlah pejabat, maupun jumlah harta yang masih bisa diselamatkan. Tetapi, berapa jumlah guru yang masih hidup. Pertanyaan yang konyol bisa kita katakan. Tetapi dengan kuantitas guru dengan kualitas yang ia miliki dapat kembali membangun Negara tersebut.

Kini, marilah kita lihat keadaan daerah kita yang kita cintai ini. Kualitas guru yang berada di Aceh berada di peringkat 28 dari 33 provinsi yang ada di Indonesia. Hal ini merupakan prestasi yang sangat buruk. Dengan kekayaan alam yang berlimpah dan kesuburan tanah yang luar biasa, jika tidak dikelola oleh orang yang mempunyai kapasitas ilmu yang memadai, maka sumber kekayaan alam yang ada di Aceh ini akan menjadi lahan bagi orang lain.

Dalam hal ini tidak sepenuhnya kita menyalahkan guru, namun banyak faktor yang menyebabkan kualitas lulusan di Aceh masih sangat rendah dibandingkan dengan daerah lain. Di antaranya adalah faktor minat baca masyarakat yang masih tergolong rendah. “Potensi bangsa Indonesia sangat tinggi secara kuantitas. Namun, fakta membuktikan bahwa kondisi minat baca di Indonesia berdasarkan temuan UNDP tahun 2010, Human Development Indeks, masih sangat rendah, berada di peringkat 112 dari 175 negara” (Andy F. Noya, Duta Baca 2011/Host acara Kick Andy di Metro TV).

Menurut data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) 2006, menunjukkan bahwa masyarakat lebih banyak tertarik dan memilih untuk menonton TV (85,9%) dan atau mendengarkan radio (40,3%) ketimbang membaca koran (23,5%).

 Sangat memprihatinkan
Apa yang menyebabkan minat membaca masyarakat Indonesia menurun selama berpuluh-puluh tahun? Bisa saja disebabkan oleh keadaan ekonomi yang belum memadai, sistem pendidikan yang berat namun tidak mengarah kepada kebiasaan membaca, dan yang sangat memprihatinkan adalah banyaknya tempat-tempat hiburan yang bisa mengalihkan perhatian orang untuk bermain dari pada membaca. Membaca dianggap suatu hal yang memberatkan, padahal membaca buku sama saja kita membuka jendela dunia.

Terdapat empat poin penting sumber permasalahan minat baca, yaitu sistem pendidikan, budaya masyarakat, ketersediaan buku, dan daya beli yang rendah. Keempat poin ini mengacu pada satu persoalan, yaitu perpustakaan. Dengan adanya perpustakaan, bagi masyarakat yang berekonomi rendah, tak perlu membeli buku dengan harga yang mahal, cukup meminjamnya dari perpustakaan secara gratis mereka dapat membaca dengan nyaman. Jadi peran perpustakaan sangat bermanfaat sekali dalam menggerakkan siswa-siswi dan masyarakat untuk menciptakan masyarakat yang gemar membaca.

Dua kata kunci, perpustakaan dan anak-anak. Yang kita gabungkan menjadi perpustakaan yang ramah terhadap anak. Suatu investasi jangka panjang yang diciptakan untuk merubah masyarakat menjadi gemar membaca. Sebenarnya anak-anak dibangsa ini haus akan buku bacaan. Mereka sangat antusias dengan adanya perpustakaan keliling yang ada di daerah. Namun bagaimana dengan perpustakaan daerah maupun perpustakaan wilayah.

Semua itu hanya ditujukan kepada pelayanan umum dan tak sedikitpun menjadikan anak-anak sebagai prioritas utama. Kebiasaan anak-anak yang membaca dengan diucapkan secara langsung dijadikan sebagai pengganggu konsentrasi pengguna perpustakaan umum tersebut. Kita lihat saja Perpustakaan Wilayah di Lamnyong, Banda Aceh. Jika kita perhatikan secara seksama, anak-anak yang membaca di sana sangatlah sedikit, dikarenakan hanya mengganggu para pembaca yang lain. Padahal anak-anak sangat menginginkan membaca di tempat tersebut.

Dunia anak sangat identik dengan dunia bermain. Maka perlu adanya perpustakaan yang ramah terhadap anak-anak. Agar aktivitas membaca mereka tidak terganggu. Kita bisa belajar dari perpustakaan yang ramah anak yaitu Perpustakaan Anak Salman (PAS) di Bandung, Jawa Barat. selain tersedianya buku anak-anak di sana disediakan pula perlengkapan multimedia anak-anak. Dengan warna interior ruangan yang bernuansa cerah, dan berwarna-warni sehingga membuat anak-anak nyaman berada diruangan itu.

Di Surabaya, terdapat perpustakaan anak yang merupakan cabang dari Perpustakaan Wilayah Provinsi Jawa Timur, yang didirikan khusus untuk anak-anak, yang fasilitasnya meliputi ruang koleksi, ruang baca, ruang bermain, ruang mendongeng, ruang audiovisual, ruang komputer, konter sirkulasi, lobby dan fasilitas pendukung lainnya. Konsep yang digunakan dalam perancangan adalah ‘taman bermain’.

 Bagaimana Aceh?

Di Aceh belum kita jumpai perpustakaan yang berbasis anak-anak. Dengan alokasi anggaran yang cukup besar untuk sektor pendidikan setiap tahunnya, tentu bisa disisihkan sedikit untuk membangun perpustakaan anak, di tingkat provinsi hingga kabupaten/kota. Dengan adanya sarana ini, diharapkan anak-anak akan gemar mengunjungi perpustakaan dan menjadikannya sebagai tempat favorit mereka. Dari membaca mereka juga akan terbiasa berdiskusi dengan teman tentang hal-hal yang terkait bacaaan mereka. Dengan begitu, anak-anak akan merasa terbiasa dan nyaman dengan suasana perpustakaan.

Tidak sekadar impian jika seluruh kenyamanan tersebut dapat dipenuhi, anak-anak akan lebih suka berkunjung ke perpustakaan daripada ke area permainan di Time Zone. Apalagi jika perpustakaan dijadikan sebagai jadwal kunjungan hari libur, sehingga anak-anak akan terbiasa melakukan studi literature. Menumbuhkan kebiasaan lebih mudah dilakukan sejak anak-anak. Kebiasaan untuk menjadikan buku sebagai gudang ilmu dan sumber informasi akan lebih mudah ditanamkan pada anak-anak sejak dini. Jika saat ini budaya anak-anak membaca dilakukan, maka 5-10 tahun lagi target Indonesia membaca akan tercapai.

Jika anak-anak sudah gemar membaca, maka guru-guru yang berada di sekolah tidak lagi berkutat pada materi pelajaran yang akan diajarkan. Namun akan lebih menekankan kepada pendidikan karakter setiap anak atau siswa. Ilmu itu memang penting tetapi yang terpenting ialah karakter yang dimiliki oleh setiap manusia itu. Dan sebenarnya karakter itulah yang digoreskan oleh setiap guru. Agar terciptanya rakyat indonesia yang makmur dan sentosa.

Monday, November 5, 2012

Rezeki

“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghitungnya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)” (QS. Ibrahim:34).

Setiap kali ada yang meninggal, sebahagian masyarakat di Aceh (di masa lampau) menyebutnya “orang habis rezeki”. Bila ditelusuri, memang demikianlah adanya. Rezeki bukan hanya berbentuk harta, tetapi juga berbagai kenikmatan lain seperti nafas, umur, tempat tinggal, keluarga, persahabatan, kesehatan anggota tubuh, kesempatan mendulang pahala, dan lain-lain. Tak seorangpun sanggup menghitungnya. Namun semua itu akan terhenti tatkala kematian tiba.

Bila ini semua difahami sebagai rezeki, maka tak ada seorangpun pantas merasa kecewa manakala dalam bersusah payah mencari rezeki, kadangkala tak memperoleh harta benda. Sebab, di saat tak memperoleh harta, masih banyak rezeki lain yang didapat dan masih dinikmati. Namun sayangnya, sebahagian insan tidak mau merenungkan dan menyadarinya.

Ketidakmauan merenungkan dan menyadari hal ini berakibat fatal bagi manusia. Sebahagian orang menjadi berprasangka buruk terhadap Allah. Seakan-akan Allah tidak memberi rezeki. Padahal Allah memiliki sifat Ar-Rahman, yang terus menganugerahkan rezeki kepada hamba-hambaNya di mana saja, termasuk kepada orang-orang yang mengingkariNya.

Namun bila mau direnungi, siapapun tak akan henti-hentinya bersyukur atas segala karunia Allah yang dinikmati siang dan malam. Juga akan merasa tak bisa hidup sesaat pun, bila tak mendapat rezeki dari Allah.

Friday, November 2, 2012

Menanggung Dosa

“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar zarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula” (QS. Az Zalzalah: 8).

Dosa ibarat bangkai, kata orang. Bangkai tentunya berbau tak sedap dan bahkan menjijikkan. Karenanya, umumnya orang tak mau mengakui itu miliknya. Malu dan kuatir harga dirinya jatuh dan ternoda. Terbukti, rata-rata orang berusaha menutupi segala perbuatan dosanya. Berbagai cara dilakukan, mulai dari membantahnya, “menutup mulut” para penegak hukum dengan uangnya dalam jumlah banyak, hingga berusaha kabur ke luar daerah atau bahkan ke luar negeri untuk menghindari dari mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Meskipun ditutupi semaksimal mungkin, bau bangkai akan tercium juga. Demikian juga dosa, yang akan pasti terbongkar, cepat atau lambat. Ketika terbongkar perbuatan dosanya di dunia ini, sebahagian orang merasa sangat terpukul perasaannya. Ada yang jatuh sakit. Bahkan ada yang meninggal mendadak karena serangan jantung. Ini suatu bukti bahwa betapa berat menanggung dosa, meskipun dosa kecil. Apalagi kalau dosa yang sudah dilakukan berkali-kali sepanjang perjalanan hidup.

Kalaupun sebahagian dosa tak terbongkar sewaktu di dunia, Allah menjanjikan akan mengungkap segala dosa setiap hambanya di akhirat kelak. Setiap anggota tubuh akan disuruh untuk memberikan kesaksian terhadap apa-apa, termasuk dosa, yang telah dilakukan di dunia. Kaki akan menjadi saksi kemana dijalankan. Mulut akan bersaksi apa yang telah dikatakan. Demikian juga dengan kesaksian anggota tubuh yang lain.

Jadi, jangan pernah merasa aman dari segala perbuatan dosa yang telah dilakukan di dunia. Juga jangan pernah merasa diri bersih dari dosa, sebab setiap anak cucu Adam melakukan dosa, kata Rasulullah. Dan sebaik-baik orang yang berdosa ialah yang mau bertaubat.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More