“Tolonglah saudaramu yang melakukan kezaliman dan yang dizalimi” (HR. Bukhari).
Rasa
optimis sangat penting dimiliki setiap insan. Termasuk optimis akan
berubahnya orang-orang jahat atau zalim (kembali) menjadi orang-orang
baik. Sikap optimis seperti ini dimiliki Rasulullah, sehingga beliau
bukan hanya memerintahkan siapapun untuk menolong orang-orang yang
terzalimi sekaligus membantu yang suka berbuat zalim.
Ajakan
Rasululllah untuk membantu orang-orang yang terzalimi dianggap lumrah
oleh para sahabat, namun yang mengundang tanda tanya ialah ketika
diminta membantu orang zalim. Karena itu sahabat bertanya, “Wahai
Rasulullah, tentu saja saya akan menolong orang yang dizalimi orang.
Lantas bagaimana menolong orang yang melakukan kezaliman?” Rasulullah
memberikan penjelasan, “Kamu mencegah atau menghalanginya agar tidak
melakukan kezaliman, maka hal itu adalah cara untuk menolongnya” (HR.
Bukhari).
Kalau direnungi, memang banyak sekali faedah mencegah
kezaliman. Antara lain, akan menyelamatkan pelakunya dari berbuat dosa
dan mendapat azab. Apalagi doa-doa orang-orang yang terzalimi atau
teraniaya mudah dikabulkan Allah. Faedah lain ialah menyelamatkan orang
dari kezaliman. Akhirnya, bila yang suka berbuat zalim sudah berkurang
atau tiada lagi, maka akan semakin damai dunia ini.
0 comments:
Post a Comment