“Dan barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar zarrahpun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula” (QS. Az Zalzalah: 8).
Dosa
ibarat bangkai, kata orang. Bangkai tentunya berbau tak sedap dan
bahkan menjijikkan. Karenanya, umumnya orang tak mau mengakui itu
miliknya. Malu dan kuatir harga dirinya jatuh dan ternoda. Terbukti,
rata-rata orang berusaha menutupi segala perbuatan dosanya. Berbagai
cara dilakukan, mulai dari membantahnya, “menutup mulut” para penegak
hukum dengan uangnya dalam jumlah banyak, hingga berusaha kabur ke luar
daerah atau bahkan ke luar negeri untuk menghindari dari
mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Meskipun ditutupi semaksimal
mungkin, bau bangkai akan tercium juga. Demikian juga dosa, yang akan
pasti terbongkar, cepat atau lambat. Ketika terbongkar perbuatan dosanya
di dunia ini, sebahagian orang merasa sangat terpukul perasaannya. Ada
yang jatuh sakit. Bahkan ada yang meninggal mendadak karena serangan
jantung. Ini suatu bukti bahwa betapa berat menanggung dosa, meskipun
dosa kecil. Apalagi kalau dosa yang sudah dilakukan berkali-kali
sepanjang perjalanan hidup.
Kalaupun sebahagian dosa tak
terbongkar sewaktu di dunia, Allah menjanjikan akan mengungkap segala
dosa setiap hambanya di akhirat kelak. Setiap anggota tubuh akan disuruh
untuk memberikan kesaksian terhadap apa-apa, termasuk dosa, yang telah
dilakukan di dunia. Kaki akan menjadi saksi kemana dijalankan. Mulut
akan bersaksi apa yang telah dikatakan. Demikian juga dengan kesaksian
anggota tubuh yang lain.
Jadi, jangan pernah merasa aman dari
segala perbuatan dosa yang telah dilakukan di dunia. Juga jangan pernah
merasa diri bersih dari dosa, sebab setiap anak cucu Adam melakukan
dosa, kata Rasulullah. Dan sebaik-baik orang yang berdosa ialah yang mau
bertaubat.
0 comments:
Post a Comment