WASHINGTON - Presenter televisi ternama di Amerika
Serikat (AS) Piers Morgan mengamuk di tengah acaranya sendiri. Saat itu
Morgan dan beberapa pembicara tengah berdiskusi mengenai pengendalian
senjata, setelah terjadinya penembakan di Connecticut.
Pada acara
"Piers Morgan Tonight" Jumat malam waktu AS atau Sabtu pagi waktu
Indonesia, presenter asal Inggris terlibat perdebatan sengit dengan dua
nara sumbernya. Selama ini, Morgan memang tidak pernah malu mengkritik
mengenai pengendalian senjata.
Diskusi memanas antara Morgan dan
dua pendukung penggunaan senjata di AS, yakni pengarang dan seorang
profesor, John Lott dan pengacara kelompok pendukung kepemilikan senjat
Michigan, Steve Dulan.
"Bila kita bisa menghilangkan senjata,
tentu saya memiliki posisi berbeda. Faktanya, senjata memang ada," ujar
Dulan, dalam acara di stasiun televisi CNN, Sabtu (15/12/2012), seperti dikutip Bussiness Insider, Minggu (16/12/2012).
"Senjata
adalah tekonologi buataan tahun 1800-an. Mereka amat mudah untuk
dibuat. Senjata akan tetap ada. Jadi dengan keberadaan senjata, fakta
yang jelas untuk menghentikan penjahat seperti yang anda (Morgan) sebut,
adalah untuk menembaknya (pelaku penembakan di Sekolah Dasar Sandy
Hook)," lanjut Dulan.
Mendengar keterangan tersebut, Morgan pun langsung memotong.
"Ini
argumen yang terus saya dengan sejak bergabung dengan CNN. Sejak
penembakan mantan politisi Republik Gabby Giffords di Arizona, argumen
yang saya dengar adalah, bila semua orang dipersenjatai dengan baik,
semua kejadian tersebut tidak akan terjadi. Ini benar-benar sebuah
bualan besar! bukan begitu?," tegas Morgan.
Morgan kemudian
menantang Profesor Lott, dengan bertanya "berapa banyak anak-anak lagi
yang harus meninggal, sebelum kalian akhirnya berkata, 'kami ingin
pengurangan senjata, bukan ditambah.'"
Namun Lott berkata lain.
"Saya kecewa, karena saya khawatir aturan pengendalian senjata yang
kalian ingin justru menewaskan banyak pihak." respons Lott. Morgan pun
membalasnya dengan ucapan, "itu omong kosong!."
"Saya benar-benar
frustrasi dan marah, anak-anak ini menjadi korban akibat senjata yang
diperoleh secara legal. Seorang anak (pelaku penembakan) yang memiliki
masalah, kemudia mengambil senjata milik ibunya, termasuk senapan serbu
ini (Morgan mengangkat sebuah foto), dan kemudian dia pergi ke sebuah
sekolah dan membunuh anak-anak ini," ucap Morgan dengan penuh kemarahan.
"Dan
kalian (Lott dan Dulan) yang berada pada lingkup pelobi senjata, masih
ini menekankan bahwa jawaban atas semua masalah ini adalah diperluasnya
peredaran senjata?. Ini adalah kegilaan!" tegas Morgan dengan geram.
Pengetatan
aturan senjata di AS memang menjadi perhatian dalam beberapa waktu
terakhir, terlebih lagi dengan seringnya peristiwa penembakan terjadi.
Presiden Barack Obama pun saat ini didesak untuk mengambil langkah nyata
dalam mengatasi peredaran senjata tersebut.
Seperti diberitakan
sebelumnya, 26 jiwa kehilangan nyawanya dalam penembakan di Sekolah
Dasar Sandy Hook, Jumat 14 Desember atau Sabtu dini hari waktu
Indonesia. Pihak penyelidik pun terus melakukan penyelidikan atas salah
satu insiden penembakan terburuk yang terjadi di AS.
0 comments:
Post a Comment