Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo
menyoroti masalah pedagang kaki lima di Jakarta Barat. Menurut dia,
banyak pedagang kaki lima yang menguasai trotoar maupun jalan raya.
Jokowi lalu
memperlihatkan foto pedagang kaki lima yang dia temukan di trotoar
jalan Daan Mogot, Roxy, dan Grogol. "Masalah ini harus diselesaikan,"
katanya dalam kunjungan kerja di kantor Wali Kota Jakata Barat bersama
satuan kerja perangkat daerah di wilayah Jakarta Barat, Senin, 17
Desember 2012.
Namun, kata Jokowi, pemindahan PKL harus tetap mempertimbangkan rasa
kemanusiaan. "Soalnya mereka juga kan mencari rezeki," katanya.
Ia menambahkan, relokasi pasar mesti ke tempat yang mudah dijangkau
masyarakat. Fasilitas di dalam pasar pun harus memadai. "Kalau pasarnya
bertingkat harus ada tangga berjalan atau eskalator, jadi lantai atasnya
tetap hidup," ujarnya.
Dalam pertemuan itu, seorang camat yang hadir, Camat Tambora Isnawa
Adji menyampaikan masalah pedagang kaki lima di wilayahnya. Di antaranya
pedagang kaki lima yang menyebabkan munculnya "pasar tumpah" di
sepanjang Jalan K.H. Mas Masyur, Tambora, Jakarta Barat.
"Kami sudah menawarkan tempat gratis untuk para pedagang itu selama
setahun di Pasar Perniagaan dan Pasar Pejagalan," kata Isnawa. Namun
terkendala para pedagang yang tak mau masuk pasar. Padahal pasar
perniagaan masih mampu menampung sekitar 500 pedagang.
Adapun lokasi Pasar Perniagaan yang ditawarkan oleh Isnawa merupakan
pasar modern yang berbentuk seperti international trade center (ITC).
Pasar tersebut dilengkapi eskalator, lift, tempat parkir bertingkat, dan
dibagi berdasarkan zona perdagangan. Namun, saat Tempo datang ke sana
tampak hanya sedikit kios yang terisi. Di lantai satu hanya ada belasan
kios yang terisi. Keadaan di lantai dua bahkan lebih sepi.
0 comments:
Post a Comment