widget

Anda ingin membuat buat Buku Tamu seperti ini?
Klik di sini

Thursday, December 6, 2012

Ayyub

“Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dia lah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhannya)” (QS. Shaad: 44).

Nabi Ayyub ‘alaihissalam dikenal sebagai lambang kesabaran. Sebelum ditimpa musibah, beliau memiliki segalanya, mulai dari isteri yang cantik, anak-anak yang banyak, harta berlimpah, dan tubuh yang kuat perkasa. Namun kemudian beliau diuji dengan kehidupan yang penuh dengan penderitaan, hingga tubuhnya digerogoti penyakit kulit yang sangat parah, berulat dan berbau tak sedap.

Di saat menderita dan hartanya sudah habis, Nabi Ayyub didatangi iblis. Iblis mencoba menggoda Nabi, seraya menanyakan apakah beliau akan tetap menyembah Allah di saat semua hartanya telah dimusnahkan. Nabi Ayyub menjawab bahwa semua harta itu adalah pemberian Allah, maka sangat wajar bila kini diambilnya kembali darinya. Takkan berhenti beliau menyembah Allah, meskipun diuji lebih berat dari itu. Hanya saja beliau berharap agar disisakan hati dan lidahnya agar dapat mengingat dan berzikir kepada Allah. Iblis kecewa sekali mendengar jawaban demikian.

Belajar dari kisah Nabi Ayyub, kita sepantasnya merasa malu sekali bila sedikit saja diuji, langsung memudar dan bahkan lekang keimanan dari hati. Baru hilang jabatan atau sebahagian harta, kita sudah sangat kecewa, bahkan hingga berputus asa. Baru sedikit diuji dengan penderitaan, sebahagian kita tak lagi mau melaksanakan ibadah, gara-gara menyangka bahwa Allah tidak mau membantu.

0 comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More